Serial Cinta <chapter 4>
Surat Cinta
oleh : Kubil Kamal
Informasi dan komunikasi berkembang pesat pada zaman sekarang ini, namun tidak demikian pada ketika aku kelas 6 MIN, meski handphone genggam sudah bermunculan, namun hanya sedikit yang memilikinya pada seusia saya yang dikala itu masih 12 tahun.
singkat kata singkat cerita ku jalin komunikasi dengannya pake surat #cie cie..
masih ingat-ingat pikun di pikiran tentang sejumlah pantun-pantun pembuka, dan penutup seperti :
"empat kali empat samadengan eman belas
Sempat tidak sempat harus di balas".
bosen kalo ngomongin yang beginian mending kita percepat ceritanya..
ada satu perempuan lagi namanya Mutiara
diam diam dia suka juga sama Ubay Dillah..
tanpa ubay menyadarinya..
dibelakang ku kedua wanita itu bertengkar lewat surat menyurat di antara mereka, dan pada suatu ketika entah mengapa surat dari mutiara ke egi nyangsang ke ruang guru..
weleh-weleh..
egi dan mutiara di panggil dan di sidang..
tak lama aku pun di panggil jua.
entah bagaimana perasaanku saat itu, pertama bingung kenapa tiba-tiba di panggil ke ruang guru.
ternyata disana sudah ada egi dan mutiara duduk tampak murung.
nggak sanggup lanjutin tulisannya.. di sambung nanti aja ya..
daaaa...
Surat Cinta
oleh : Kubil Kamal
Informasi dan komunikasi berkembang pesat pada zaman sekarang ini, namun tidak demikian pada ketika aku kelas 6 MIN, meski handphone genggam sudah bermunculan, namun hanya sedikit yang memilikinya pada seusia saya yang dikala itu masih 12 tahun.
singkat kata singkat cerita ku jalin komunikasi dengannya pake surat #cie cie..
masih ingat-ingat pikun di pikiran tentang sejumlah pantun-pantun pembuka, dan penutup seperti :
"empat kali empat samadengan eman belas
Sempat tidak sempat harus di balas".
bosen kalo ngomongin yang beginian mending kita percepat ceritanya..
ada satu perempuan lagi namanya Mutiara
diam diam dia suka juga sama Ubay Dillah..
tanpa ubay menyadarinya..
dibelakang ku kedua wanita itu bertengkar lewat surat menyurat di antara mereka, dan pada suatu ketika entah mengapa surat dari mutiara ke egi nyangsang ke ruang guru..
weleh-weleh..
egi dan mutiara di panggil dan di sidang..
tak lama aku pun di panggil jua.
entah bagaimana perasaanku saat itu, pertama bingung kenapa tiba-tiba di panggil ke ruang guru.
ternyata disana sudah ada egi dan mutiara duduk tampak murung.
nggak sanggup lanjutin tulisannya.. di sambung nanti aja ya..
daaaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar